Rabu, 08 Mei 2013

 sejarah dunia tentang perang dingin
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perang dingin terjadi sekitar tahun 1947-1991. Perang dingin terjadisetelah Perang Dunia II antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet. Dikatakan Perang Dingin sebab tidak menggunakan kekerasan fisik atau aksi militer secara langsung. Kedua negara tersebut mempunyai perbedaan ideologi, ekonomi dan militer. Kedua negara adikuasa itupun melakukan ekspansi ideologi ke negara-negara lain. Berbagai metode pun digunakan, baik dalam bentuk pemberian bantuan ekonomi, maupun kerja sama militer dan persenjataan. Dalam usaha untuk melancarkan ekspansi politis dan ideologis, pada tahun 1947, Amerika serikat mengeluarkan Marshall Plan yaitu sebuah traktat tentang bantuan ekonomi dalam rangka pemulihan perekonomian Eropa yang hancur akibat perang Dunia II. Selain Marshall Plan posisi luar negeri Amerika tercermin dalam Truman Doctrine yang merupakan sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Presiden Hary Truman pada tahun 1947 yang menyatakan kesediaan Amerika Serikat untuk memberikan bantuan bagi kekuatan anti komunis di Turki dan Yunani dalam menghadapi kekuatan komunisme Unisoviet. Pada 4 April 1949 North Atlantic Treaty Organization dibentuk dengan tujuan mendukung stabilitas politik dan keamanan di daerah Atlantik Utara. Pembentukan NATO memancing blok Timur untuk mendirikan Warsawa Pact atau Pakta Warsawa. Pakta tersebut dibentuk tanggal 14 Mei 1955 di kota Warsawa, Polandia. Di bawah kepemimpinan Unisoviet.

B.    Rumusan Masalah
1.    Apa latar belakang yang menyebabkan Perang Dingin?
2.    Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Dingin?
3.    Bagaimana kronologi terjadinya Perang Dingin?
4.    Apa saja dampak setelah terjadinya Perang Dingin?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Latar Belakang Terjadinya Perang Dingin
Perang dingin adalah sebutan bagi sebuah periode dimana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya adalah Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi tahun 1947-1991. Istilah “Perang Dingin” diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi diantara kedua negara adikuasa tersebut. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang militer, ideologi, psikologi, industri, dan perkembangan teknologi dan perlombaan nuklir.
Setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet bersekutu dan berhasil menghancurkan Jerman Nazi, kedua belah pihak berbeda pendapat tentang bagaimana cara yang tepat untuk membangun Eropa pasca perang. Selama beberapa dekade selanjutnya, persainagan di antara keduanya menyebar ke luar Eropa dan merambah ke seluruh dunia ketika Amerika membangun pertahanan terhadap komunisme dengan membentuk sejumlah aliansi dengan berbagai negara, terutama dengan negara di Eropa Barat, Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Meskipun kedua negara adikuasa itu tak pernah bertempur secara langsung, namun konflik di antara keduanya secara tak langsung telah menyebabkan berbagai perang lokal seperti invasi soviet terhadap Hongaria dan Cekoslovakia.
Latar belakang terjadinya Perang Dingin antara lain munculnya Amerika Serikat sebagai negara pemenang perang di pihak Sekutu (Inggris, Prancis, dan Amerika). Amerika berperan besar dalam membantu negara-negara Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya.
Di sisi lain, Rusia (Uni Soviet) muncul sebagai negara besar yang berperan membebaskan Eropa bagian Timur dari tangan Jerman dan membangun perekonomian negara-negara di Eropa Timur. Uni Soviet meluaskan pengaruhnya dengan menspomsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa Timur seperti Bulgaria, Albania, Hongaria, Rumania, Polandia, dan Cekoslovakia sehingga negara-negara tersebut masuk dalam pemerintahan komunia Uni Soviet.
B.    Faktor-faktor Terjadinya Perang Dingin
Adapun faktor-faktor utama yang menyebabkan Perang Dingin antara lain :
1.    Penyebaran Ideologi
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki paham yang berbeda, Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis sedangkan Uni Soviet berideologi komunis. Paham liberal-kapitalis (Amerika) yang mengagungkan kebebasan individu yang memungkinkan  kapitalisme berkembang dengan subur bertentangan dengan paham sosialis-komunis yang berkeyakinan bahwa paham itu dapat lebih mempercepat kesejahteraan buruh maupun rakyatnya karena negara-negara yang mengendalikan perusahaan akan memanfaatkan keuntungan untuk rakyat.
2.    Keinginan untuk Berkuasa
Amerika Serikat dan Uni Soviet mempunyai keinginan untuk menjadi penguasa di dunia dengan cara-cara yang baru. Amerika sebagai negara kreditor besar membantu negara-negara yang sedang berkembang berupa pinjaman modal untuk pembangunan dengan harapan bahwa rakyat yang makmur hidupnya dapat menjadi tempat pemasaran hasil industrinya dan dapat menjauhkan pengaruh sosialis-komunis. Masyarakat miskin merupakan lahan subur bagi paham sosialis komunis. Uni Soviet yang mulai kuat ekonominya juga tidak mau kalah membantu perjuangan nasional berupa bantuan senjata atau tenaga ahli. Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi negara-negara tersebut.
3.    Berdirinya Pakta Pertahanan
Guna mengatasi berbagai perbedaan yang ada dan kepentingan untuk dapat berkuasa maka negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mendirikan pakta pertahanan yang dikenal dengan nama NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Pertahanan Atlantik Utara. Sementara untuk mengimbangi kekuatan NATO pada tahun 1955 Uni Soviet mendirikan Pakta pertahanan yaitu Pakta Warsawa. Anggotanya yaitu Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
C.    Berlangsungnya Perang Dingin
Dalam waktu singkat (1945-1948) Uni Soviet berhasil membentuk pemerintahan komunis di Bulgaria, Rumania, Hongaria, Polandia, dan Cekoslovakia. Oleh karena perkembangan pengaruh pengaruh Uni Soviet sangat cepat dan pertumbuhannya pesat, Amerika merasa perlu membendung berkembangnya gerakan komunis. Hingga akhirnya Amerika menyusun strategi politik Containment Policy yang bertujuan mencegah berkembangnya pengaruh suatu negara atau suatu sistem politik dari pihak lawan.
Strategi politik tersebut dikembangkan melalui pemberian bantuan ekonomi dan militer seperti Marshall Plan dan Truman Doctrine yaitu bantuan berupa keuangan, militer, dan penasihat militer kepada Yunani dan Turki guna menghadapi gerilyawan komunis. Uni Soviet menyaingi dengan membuat Molotov Plan dengan tujuan untuk menata kembali perekonomian negara-negara Timur dan badan kerjasama ekonomi Comicon (Comintern Economic).
Selama berlangsungnya Perang Dingin, situasi dan kondisi dunia diwarnai oleh kegiatan antara lain :
1.    Sistem Aliansi
Ketika Perang Dingin memuncak maka setiap negara yang bertentangan berusaha memperkuat dirinya dengan bergabung dalam satu aliansi. Bentuk aliansi yang dilakukan antara lain :
a.    Pembentukan Cominform (The Communist Information) pada 1947. 
b.    Pembentukan NATO (North Athlantic Traty Organization) pada tanggal 4 April 1949. Negara yang menjadi anggotanya yaitu Inggris, Irlandia, Islandia, Norwegia, Denmark, Belgia, Belanda, Luxemburg, Prancis, Portugal, Kanada, dan Amerika Serikat. Tujuannya untuk membendung komunis mulai dari Eropa Utara sampai Turki dan Yunani.
c.    Pembentukan Pakta Warsawa pada tahun 1955 dengan negara Jerman Timur, Cekoslovakia, Hongaria, Bulgaria, Polandia, Rumania, dan Albania. Pakta Warsawa merupakan kerja sama pertahanan dan keamanan negara-negara komunis.
d.    Pembentukan SEATO (South East Asia Treaty) pada tahun 1954. SEATO merupakan kerja sama pertahanan antara negara-negara Asia Tenggara dengan pihak Barat. Dengan anggotanya Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Filipina, Singapura, dan Selandia Baru.
2.    Kegiatan Spionase
Kegiatan Spionase (mata-mata) tercermin dari tindakan yang dilakukan kedua belah pihak yaitu antara KGB (Komitet Gusudarstvennoy Bezopasnasti) dan CIA (Central Intelligence Agency). KGB dan CIA selalu berusaha untuk memperoleh informasi rahasia mengenai segala hal yang menyangkut kedua belah pihak atau negara-negara yang berada di bawah pengaruh kedua belah pihak.
3.    Perlombaan teknologi persenjataan dan ruang angkasa
 Perang Dingin antara dua negara adidaya ditandai oleh perimbangan persenjataan nuklir dan personil militer. Sehingga kegiatan ini disebut sebagai politik Balance of Power. Unjuk kekuatan kedua negara adidaya tersebut diikuti perlombaan dalam bidang teknologi militer dan ruang angkasa dimana keduanya saling unjuk kecanggihan.
Perlombaan yang dilakukan adalah perlombaan senjata nuklir. Kedua blok membangun pusat-pusat tombol peluncuran senjata nuklir berbagai negara yang berada di bawah pengaruhnya. Untuk mengurangi meningkatnya perlombaan senjata nuklir maka PBB membentuk Atomic Energy Commissio yang bertujuan mencari jalan dan cara untuk menggembangkan penggunaan tenaga atom untuk maksud damai serta mencegah penggunaannya untuk tujuan perang. Pada akhir Desember 1946 komisi setuju untuk mengadakan pengawasan dan pengaturan ketat guna mencegah produksi senjata-senjata atom yang dilakukan secara diam-diam.
Akan tetapi Uni Soviet keberatan dan mengemukakan usul pengurangan senjata secara menyeluruh. Sementara Amerika tidak setuju, hingga akhirnya Uni Soviet memveto usul Amerika dalam sidang Dewan Keamanan. Pada 1949, Uni Soviet mengadakan uji coba peledakan bom atomnya yang pertama. Hal ini ditanggapi dengan pembuatan bom hidrogen oleh Amerika yang diuji pada November 1952, meskipun begitu Uni Soviet ternyata sudah dapat membuat sendiri. Hingga 1983, perbandingan kekuatan senjata nuklir Uni Soviet menunjukkan posisi yang unggul dibandingkan dengan kekuatan Amerika Serikat.
Sejak tahun 1970-an hubungan antarnegara dunia mulai membaik dan ketegangan dalam Perang Dingin mulai berkurang. Pengurangan ketegangan terhadap pihak yang bertikai disebut detente.
Perang Dingin akhirnya berakhir karena adanya tiga sebab utama. Pertama, sampai 1980, 11 % GNP Uni Soviet dibelanjakan untuk kepentingan militer. Uni Soviet mengalokasikan dana besar-besaran bagi negara yang berada di bawah kekuasaannya agar negara tersebut tidak lepas dari kendalinya. Kedua, pada 1980, harga minyak jatuh sehingga keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil benar-benar berhenti. Padahal sebelumnya Uni Soviet sangat tergantung dengan ekspor minyaknya semntara sejak 1980 minyak tidak mampu membiayai Perang Dingin.
Secara resmi Uni Soviet dibubarkan pada 8 Desember 1991 ditandai dengan penurunan bendara Uni Soviet yang lain mulai muncul sebagai negara yang merdeka. Runtuhnya kekuatan Uni Soviet di Eropa Timur mengakhiri Perang Dingin.
D.    Dampak Perang Dingin
a.    Bidang Politik
Amerika Serikat berusaha menjadikan negara-negara yang sedang berkembang menjadi negara Demokrasi. Bagi negara-negara yang sebelumnya kalah seperti Jerman dan Jepang berkembang pula kapitalisme. Sedangkan Uni Soviet dengan paham sosialis-komunis mendengungkan pembangunan negara dengan Rencana Lima Tahun. Cara tersebut dilakukan dengan diktator bukan liberal.
b.    Bidang Ekonomi
Amerika memberikan pinjaman atau bantuan ekonomi kepada negara-negara yang sedang berkembang berupa Marshall Plan. Amerika juga memberikan bantuan Grants in Aid yaitu bantuan ekonomi dengan mengembalikan berupa dollar atau dengan membeli barang-barang Amerika Serikat. Bagi negara-negara di Asia Presiden Truman mengeluarkan “The Four Points Program for the Economic Development in Asia”.
Perang Dingin memunculkan adanya negara Super Power yang menguasai perekonomian dunia. Membuka usaha para pemilik modal sehingga pertumbuhan ekonomi di negara tersebut akan pesat.
c.    Bidang militer
Negara-negara barat membentuk NATO pada tahun 19489 yang awalnya bermarkas di Paris lalu di pindah ke Brussel. Di Asia Tenggara dibentuk SEATO pada tahun 1954. Sementara Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa (1955). Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara, masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu.  Saat itu memang sempat beredar rumr bahwa Uni Soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di Kuba dan diarahkan ke Amerika. Maka Amerika segera menandatangani terbentuknya NATO.
d.    Bidang ruang angkasa
Dengan adanya Perang Dingin maka kedua belah pihak berlomba-lomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa sehingga perlu mengetahui tentang tata surya. Dan berdampak perkembangan ilmu pegetahuan keruangangkasaan.
e.    Bidang sosial budaya
Menyebarnya isu-issu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetui peresmian HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.
f.    Teknologi
Pada masa Perang Dingin, sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintahan.












BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perang dingin adalah sebutan bagi sebuah periode dimana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya adalah Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi tahun 1947-1991. Istilah “Perang Dingin” diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi diantara kedua negara adikuasa tersebut. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang militer, ideologi, psikologi, industri, dan perkembangan teknologi dan perlombaan nuklir. Perang Dingin ini memberikan berbagai dampak dalam bidang ekonomi, politik, militer, ruang angkasa, sosial budaya, dan teknologi.

Daftar Pustaka
Astrid D. H dan Faisal A. Nadif. 2011. Sejarah Perang-perang Besar di Dunia. Yogyakarta : Familia.
Wahjudi Djaja. 2012. Sejarah Eropa Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. Yogyakarta : Penerbit Ombak.

1 komentar:

  1. makasih banyak buat infronya, sangat bermanfaat dan menambah wawasan,,... salam sukses !! :-)

    http://goo.gl/avXBlW

    BalasHapus